Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

8 Soal (Uraian) Sintaksis Bahasa Indonesia dan Jawaban

Contoh Soal (Esai) Tentang Sintaksis Bahasa Indonesia

1. Jelaskan tentang frasa!

Jawaban:
Frasa atau frase adalah sebuah makna linguistik. Lebih tepatnya, frasa merupakan satuan linguistik yang lebih besar dari kata dan lebih kecil dari klausa dan kalimat. Frasa adalah kumpulan kata nonpredikatif. Artinya frasa tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat


2. Buatlah lima buah contoh klausa verbal yang intransitif!

Jawaban:
 Contoh klausa verba yang intrasitif
1. Nenek menangis
2. Adik melompat-lompat
3. Rio berlari
4. Lina memanjat
5. Dia bersiap-siap


3. Buatlah lima buah contoh klausa verbal yang transitif!

Jawaban:
Contoh klausa verba yang transitif
1. Nenek menulis surat
2. Kakek membaca buku silat
3. Melly menyanyikan sebuah lagu
4. Siti membuat kue
5. Ibu mengambil buah di pohon


4. Hubungan antar klausa berdasarkan waktu terbagi menjadi 4 jenis. Sebutkan dan beri 2 contoh!

Jawaban:
Hubungan natar klausa berdasarkan waktu terbagi menjadi 4 jenis.
1. Waktu batas permulaan
Waktu batas permulaan ditandai oleh kata penghubung sejak atau sedari, seperti
a. Sejak kecil saya memang sudah menulis apa-apa yang saya alami dalam hidup sehari.
b. Kamu terbiasa hidup sederhana sedari kami masih baru saja menikah.
2. Waktu bersama
Waktu bersamaan ditandai oleh kata penghubung ketika, pada waktu, (se) waktu, seraya, serta, sampai, sementara, selagi, selama, dan tatkala. Seperti,
a. Mereka datang ketika kami sedang duduk-duduk di teras rumah sore hari.
b. Untunglah kebakaran itu terjadi sewaktu turun hujan yang sangat lebat.
3. Waktu berurutan
Waktu berurutan ditandai oleh kata penghubung sebelum, sehabis, setelah, sesudah, seusai dan begitu. Seperti
a. Sesudah pulang sekolah, dia membantu orang tuanya bekerja di lading.
b. Sebelum tamat belajar, saya pun ingin pulang untuk turut membangun desa.
4. Waktu batas akhir
Waktu batas akhir digunakan untuk menyatakan akhir atau ujung suatu proses. Waktu batas akhir ditandai oleh kata penghubung sampai dan kepada.
a. Aku harus belajar dan berjuang keras sampai cita-citaku tercapai.
b. Kita harus mempertahankan negeri ini hingga akhir zaman.


5. Kalimat majemuk setara terdiri atas tiga macam. Sebutkan dan berikan contoh-contohnya!

Jawaban:
Macam-macam kalimat majemuk setara.
- Kalimat setara sejajar atau menggabungkan.
Contoh : Ia menanam bunga dan rajin menyiraminya.
- Kalimat setara berlawanan atau mempertentangkan.
Contoh : Andi tidak menulis surat, tetapi hanya menggambar saja.
- Kalimat setara sebab-akibat.
Contoh : Penduduk Kota Yogyakarta panik karena ada gempa bumi.


6. Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif? Beserta satu contoh!

Jawaban:
Kalimat efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis dan sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya di dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.
Kalimat afektif harus memiliki :
– Syarat Keparalelan
Yang dimaksud keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda (nomina), bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan kata benda (nomina). Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja (verba), bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan kata kerja (verba).
Contoh:
Apabila pelaksanaan pembangunan lima tahun kita jadikan titik tolak, maka menonjollah beberapa masalah pokok yang minta perhatian dan pemecahan. Reorganisasi administrasi departemen-departemen. Ini yang pertama. Masalah pokok yang lain yang menonjol ialah penghentian pemborosan dan penyelewengan. Ketiga karena masalah pembangunan ekonomi yang kita jadikan titik tolak, maka kita ingin juga mengemukakan faktor lain. Yaitu bagaimana memobilisir potensi nasioal secara maksimal dalam pembangunan ini.
– Syarat Kehematan
Yang dimaksud kehematan dalam kalimat efektif ialah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa.
Contoh: Lukisan itu indah. Lukisan itu akan saya beli.
– Syarat Kesepadanan
Yang dimaksud kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Contoh:
– Syarat Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir untuk menghubung-hubungkan fakta yang ada sehin gga sampai pada suatu simpulan. Dengan perkataan lain, penalaran (reasoning) ialah proses mengambil simpulan (conclicusion, interference) dan bahan bukti atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan bukti atau petunjuk (Moeliono, 1988: 124-125)
Contoh:
Mayat wanita yang di temukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.


7. Tuliskan unsur-unsur kalimat berdasarkan fungsi. Beri contoh!

Jawaban:
Unsur-unsur kalimat berdasarkan fungsi.
Fungsi Subjek
Contoh:
1) Jalanya, Akhir –nya di sini mengatakan kata benda, meskipun kata benda itu menyatakan suatu kerja.
2) Berperang, Artinya hal perang, dianggap sebagai kata benda.
Fungsi Predikat
Contoh:
1) Penunjuk aspek : sudah, sedang, akan, yang selalu ada didepan predikat.
2) Kata kerja bantu : boleh, harus, dapat.
3) Kata petunjuk modal : mungkin, seharusnya, jangan–jangan.
4) Beberapa ketengan lain : tidak, bukan, justru, memang, yang terletak diantara S, dan P, dan
5) Kata kerja kopula : ialah, adalah, merupakan, menjadi. Biasanya kata ini digunakan merangkaikan predikat nomina dengan S-nya, khusus FB-FB (Frase Benda-Frase Benda).
Fungsi Objek
Contoh :
1) Pembantu membersihkan ruangan saya.
2) Ruangan saya dibersihkan oleh pembantu.
Fungsi Pelengkap
Contoh:
1) .(nothing)
2) .(nothing)
Fungsi Keterangan
Contoh :
1) Dia tidur dikamar depan
2) Mereka sedang belajar bahasa indonesia sekarang


8. Tuliskan pembagian kalimat berdasarkan bentuknya. Beri contoh!

Jawaban:
Jenis kalimat berdasarkan bentuk
1. Kalimat deklaratif
Kalimat ini disebut juga dengan kalimat berita. Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu. Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.
a. Macam-macam kalimat berita :
- Kalimat berita kepastian
Contoh : Ani pasti datang ke acara perpisahan ini.
- Kalimat berita pengingkaran
Contoh : Saya tidak akan datang pada acara ulang tahunmu.
- Kalimat berita kesangsian
Contoh : Mereka mungkin akan tiba nanti malam.
- Kalimat berita bentuk lainnya
Contoh : Kami tidak tahu mengapa dia datang terlambat.
2. Kalimat imperatif
Kalimat ini disebut juga dengan kalimat perintah atau permintaan. Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!). Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.
a. Macam-macam kalimat perintah
- Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah.
Contoh : tutuplah jendela itu !
- Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan.
Contoh : Jangan merokok di tempat umum !
- Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan.
Contoh : Tolong temani nenekmu di rumah !
3. Kalimat interogatif
Kalimat ini disebut judga dengan kalimat tanya atau juga disebut kalimat yang berisi interogasi. Kalimat Tanya. Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah. Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Secara lisan, kalimat tanya ditandai dengan intonasi yang rendah.
Contoh :
1) Apakah kamu sakit ?
2) Siapa yang membeli buku ini ?