5 Soal (Uraian) Akuntansi Biaya dan Jawaban
Contoh Soal (Esai) Tentang Akuntansi Biaya

1. Jika seorang operator mesin bubut, Gunadi, memperoleh Rp 12.000 per jam untuk kerja biasa dan lemburnya dibayar satu setengah kali tarif biasa, maka preminya adalah Rp 6.000 per jam lembur. Jika dia bekerja 44 jam termasuk 4 jam lembur dalam satu minggu, dan jika mesin operator bubut diberhentikan selama 3 jam, berapakah total upah Gunadi dan buatlah jurnalnya?
Jawaban:
Tenaga Kerja Langsung 41 jam x Rp 12.000 Rp 492.000
Premi Lembur 4 jam x Rp 6.000 Rp 24.000
(Overhead Pabrik)
Waktu menganggur 3 jam x Rp 12.000 Rp 36.000
(Overhead Pabrik)
Total upah untuk 44 jam Rp 552.000
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :
Barang dalam proses -biaya tenaga kerja langsung Rp 492.000
Biaya overhed pabrik sesungguhnya Rp 60.000
Gaji dan upah Rp 552.000
Premi Lembur 4 jam x Rp 6.000 Rp 24.000
(Overhead Pabrik)
Waktu menganggur 3 jam x Rp 12.000 Rp 36.000
(Overhead Pabrik)
Total upah untuk 44 jam Rp 552.000
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :
Barang dalam proses -biaya tenaga kerja langsung Rp 492.000
Biaya overhed pabrik sesungguhnya Rp 60.000
Gaji dan upah Rp 552.000
2. Apakah perbedaan antara biaya sebuah produk dan sebuah biaya periode?
Jawaban:
Jika biaya produk berhubungan dengan hal hal yang dapat menghasilkan pendapatan untuk perusahaan seperti bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead.
Sedangkan biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk seperti biaya administrasi dan biaya pemasaran.
Sedangkan biaya periode adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan suatu produk seperti biaya administrasi dan biaya pemasaran.
3. Bagaimana perhitungan biaya serapan bisa berbeda dari perhitungan biaya variabel dalam akumulasi biaya dan penyajian laporan laba rugi?
Jawaban:
Itu karena perhitungan biaya serapan memasukkan semua biaya-biaya manufaktur, kedua biaya tetap dan variabel sebagai biaya-biaya produk, serta biaya-biaya non manufaktur berjalan pada laporan laba rugi sesuai dengan area-area fungsional.
Sedangkan perhitungan biaya variabel hanya memasukkan biaya-biaya variabel produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel), serta kedua biaya-biaya manufaktur dan non manufaktur berjalan pada laporan laba rugi sesuai dengan perilaku biaya.
Sedangkan perhitungan biaya variabel hanya memasukkan biaya-biaya variabel produksi (bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel), serta kedua biaya-biaya manufaktur dan non manufaktur berjalan pada laporan laba rugi sesuai dengan perilaku biaya.
4. Dalam memilih sistem perhitungan biaya produk, apakah dua pilihan yang tersedia untuk sistem akuntansi biaya? Bagaimana sistem ini di bedakan?
Jawaban:
Yaitu sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses Perbedaannya, jika perhitungan biaya berdasarkan pesanan
a. Sifat produksi yang dilakukan terputus-putus dan tergantung pada pesanan yang diterima
b. Spesifikasi dan bentuk produk tergantung pada pemesan
c. Pencatatan biaya produksi masing-masing pesanan dilakukan pada kartu biaya pesanan secara terperinci untuk masing-masing pesanan
Sedangkan perhitungan biaya berdasarkan proses
a. Aktivitas produksi bersifat terus menerus
b. Produksi bersifat massal, dengan tujuannya mengisi persediaan yang siap dijual
c. Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen dan berdasarkan standar
a. Sifat produksi yang dilakukan terputus-putus dan tergantung pada pesanan yang diterima
b. Spesifikasi dan bentuk produk tergantung pada pemesan
c. Pencatatan biaya produksi masing-masing pesanan dilakukan pada kartu biaya pesanan secara terperinci untuk masing-masing pesanan
Sedangkan perhitungan biaya berdasarkan proses
a. Aktivitas produksi bersifat terus menerus
b. Produksi bersifat massal, dengan tujuannya mengisi persediaan yang siap dijual
c. Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen dan berdasarkan standar
5. Perusahaan X menetapkan kebijakan bahwa, jika karyawan bekerja lebih dari 45 jam dalam seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 50 jam dengan tarif upah Rp 1.500 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh karyawan tersebut ?
Jawaban:
Jam Biasa 45 x Rp 1.500 = Rp 67.500
Lembur 5 x Rp 1.500 = Rp 7.500
Premi Lembur 5 x Rp 750 = Rp 3.750 +
Total Upah Karyawan Tersebut Dalam Satu Minggu = Rp 78.750
Lembur 5 x Rp 1.500 = Rp 7.500
Premi Lembur 5 x Rp 750 = Rp 3.750 +
Total Upah Karyawan Tersebut Dalam Satu Minggu = Rp 78.750