Soal (Uraian) Siklus Air dan Jawaban
Contoh Soal (Essay/Esai) Tentang Siklus Air
2. Apa yang dimaksud dengan presitipasi
3. Jelaskan tentang run off
4. Apa itu infiltrasi
5. Beberapa jenis siklus air bisa kita lihat di dalam kehidupan sehari- hari. Jenis- jenis siklus air yang ada di sekitar kita antara lain yaitu!
6. Tuliskan beberapa contoh sumber air buatan dan sumber air alami!

Jawaban:
1. Adveksi adalah proses perpindahan awan dari satu ke titik ke titik lain dalam satu horizontal. Awan tersebut merupakan hasil dari proses kondensasi sebelumnya. Proses adveksi ini dapat terjadi karena adanya arus angin atau perbedaan tekanan udaara. Adveksi memungkinkan awan akan menyebar dan berpindah dari atmosfer lautan menuju atmosfer daratan, ataupun sebaliknya. Sebagai catatan, tahapan adveksi ini tidak terjadi pada siklus hidrologi pendek.2. Proses presitipasi merupakan tahap mencairnya awan karena tidak mampu lagi menahan suhu yang semakin meningkat. Pada tahap ini awan akan mencair hingga air akan turun ke bumi. Fenomena inilah yang kita kenal sebagai hujan. Butiran-butiran air akan jatuh dan membasahi permukaan bumi lewat hujan. Jika suhu udara di sekitar awan terlalu rendah atau suhunya kurang dari 0 derajat celcius, maka kemungkinan akan terjadi hujan salju atau hujan es.
3. Tahapan siklus air berikutnya adalah proses run off. Proses ini juga dinamai limpasan, yakni proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah di permukaan bumi. Tahapan run off ini terjadi setelah hujan pada proses presitipasi. Pergerakan air tersebut misalnya terjadi melalui saluran-saluran seperti saluran got, sungai, danau, muara, laut, hingga samudra. Dalam proses ini, air yang telah melalui siklus hidrologi tersebut akan kembali menuju lapisan hidrosfer.
4. Tahapan siklus air yang terakhir adalah proses infiltrasi. Pada tahapan ini air hujan akan diubah menjadi air tanah. Pada proses run off, tidak semua air hujan akan mengalir, namun ada juga yang diserap dan mengalir ke bawah permukaan tanah. Pada proses ini air hujan merembes melalui pori-pori tanah, dan kemudian seluruhnya juga akan kembali ke laut. Setelah melalui proses run off dan infiltrasi, air yang telah mengalami siklus hidrologi akan kembali berkumpul ke lautan dan akan kembali mengalami siklus hidrologi dari awal lagi.
5.
1). Siklus Hidrologi Pendek
Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan yang terjadi di daerah sekitar laut tersebut, tanpa ada perpindahan awan. Pada siklus ini, uap air akan diturunkan menuju sekitar laut melalui hujan. Dalam siklus air pendek, air laut yang menguap akan mengalami kondensasi dan pembentukan awan, hingga kemudian turun hujan di permukaan laut tersebut.
2). Siklus Hidrologi Sedang
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang sering terjadi di Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas daratan. Siklus ini memungkinkan terjadinya hujan di daratan. Pada siklus air sedang ini, air laut menguap menjadi gas, hingga terjadi evaporasi. Kemudian uap air bergerak karena tiupan angin ke darat dan terjadilah pembentukan awan. Kemudian hujan turun, setelahnya air hujan mengalir ke sungai untuk menuju ke lautan.
3). Siklus Hidrologi Panjang
Siklus hidrologi panjang merupakan siklus hidrologi yang sering terjadi di daerah beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus hidrologi ini, awan tidak langsung diubah menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju dan membentuk gletser. Pada siklus air panjang, air laut menguap menjadi gas, hingga mengalami sublimasi. Kemudian terjadi pembentukan awan yang mengandung kristal es. Lalu awan bergerak ke darat dan terjadi pembentukan awan, hingga salju turun dan terjadi pembentukan gletser. Terakhir gletser mencair membentuk aliran sungai yang menuju ke lautan.
6. Buatan, PAM, alami, mata air
Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan melalui hujan yang terjadi di daerah sekitar laut tersebut, tanpa ada perpindahan awan. Pada siklus ini, uap air akan diturunkan menuju sekitar laut melalui hujan. Dalam siklus air pendek, air laut yang menguap akan mengalami kondensasi dan pembentukan awan, hingga kemudian turun hujan di permukaan laut tersebut.
2). Siklus Hidrologi Sedang
Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang sering terjadi di Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas daratan. Siklus ini memungkinkan terjadinya hujan di daratan. Pada siklus air sedang ini, air laut menguap menjadi gas, hingga terjadi evaporasi. Kemudian uap air bergerak karena tiupan angin ke darat dan terjadilah pembentukan awan. Kemudian hujan turun, setelahnya air hujan mengalir ke sungai untuk menuju ke lautan.
3). Siklus Hidrologi Panjang
Siklus hidrologi panjang merupakan siklus hidrologi yang sering terjadi di daerah beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus hidrologi ini, awan tidak langsung diubah menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju dan membentuk gletser. Pada siklus air panjang, air laut menguap menjadi gas, hingga mengalami sublimasi. Kemudian terjadi pembentukan awan yang mengandung kristal es. Lalu awan bergerak ke darat dan terjadi pembentukan awan, hingga salju turun dan terjadi pembentukan gletser. Terakhir gletser mencair membentuk aliran sungai yang menuju ke lautan.
6. Buatan, PAM, alami, mata air